Rajawalitimes-Tv.com Gresik – Satreskrim Polres Gresik berhasil mengamankan pemuda bernama ARB yang mengedit foto teman-teman perempuan menjadi vulgar. ARB hanya tertunduk lesu di ruang penyidikan Unit Tipidter Satreskrim Polres Gresik.
Pemuda berusia 18 tahun asal Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah merekayasa foto puluhan teman perempuannya menjadi gambar vulgar bahkan bugil.
ARB terancam pidana 6 tahun penjara. Ia dijerat Pasal 45 Ayat (1) Juncto Pasal 27 Ayat (1) UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kapolres Gresik melalui AKBP Adhitya Panji Anom Kanit Tipidter Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu menjelaskan, ungkap kasus ini bermula dari adanya laporan korban. Awalnya yang membuat laporan satu orang, tapi itu mewakili puluhan korban yang kemarin datang ke Mapolres Gresik.
Setelah menerima laporan tersebut, pihak kepolisian bersama kerabat dan keluarga korban langsung menjemput ARB. Pemuda itu langsung dikeler ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Jadi tersangka ini mengedit foto para korban seolah seperti tanpa busana. Kemudian juga mengunggahnya di media sosial. Dari keterangan tersangka, ini untuk fantasi seksualnya,” tegas Ipda Komang.
Di hadapan penyidik, ARB mengakui semua perbuatannya. Ulah jahilnya itu ternyata sudah dilakukan sejak Agustus 2023. Dan puluhan perempuan muda telah menjadi korbannya.
“Awalnya tahu foto-foto seperti itu dari Twitter,” akunya, Senin (15/7). Kemudian ia mencari tahu bagaimana cara untuk mengedit foto vulgar di Telegram. Aksi nakalnya pun menjadi-jadi.
ARB pun berselancar di media sosial (medsos) Instagram untuk mencari foto teman-teman perempuannya di sekolah. Jumlahnya cukup banyak, bahkan tersangka tidak ingat. “(Lebih dari 20, red) mungkin. Hanya teman-teman yang saya kenal,” ujarnya.
Foto-foto itu lalu diedit di boot Telegram menjadi foto vulgar dan bugil. Sehingga foto korban seperti telanjang bulat tanpa busana. ARB tidak butuh waktu lama untuk mengedit foto korban karena menggunakan bantuan artificial intelligence (AI).
“Cumak (modal, red) foto saja, nanti diupload lalu aplikasinya mengedit sendiri telanjang gitu. Tinggal nunggu hasilnya. Paling cepat 10 detik sudah jadi fotonya, paling lama satu hari,” tandasnya.
Pemuda yang baru lulus SMA itu mengaku melakukan ulah nakal hanya untuk kepuasan seksualnya saja. Puluhan perempuan ternyata menjadi fantasinya. “Untuk kepuasan seksual, fantasi,” tutup ARB.
(Redho)